Oleh Delta Rahwanda
Pada umumnya, keberagaman makanan akan selaras dengan
topografi suatu daerah. Sebagai contoh, daerah gunung kidul yang gersang dan
kering cocok ditumbuhi oleh pohon-pohon jati yang memang memerlukan cuaca yang
sedikit panas. Pada musim kemarau, daun pohon jati akan rontok dan berkurang namun
pada musim penghujan daun jati akan tumbuh rindang. Pohon jati yang banyak
jumlahnya ini secara alami akan mendatangkan belalang yang hinggap dan mencari
makan di daun-daun tersebut. Bahkan mereka akan menetap dan berkembang biak di
sana. Melihat fenomena yang terjadi, masyarakat di sana berkreasi dengan
kekayaan alam ini. Mereka mengolah belalang yang melimpah menjadi abon,
keripik/ peyek dan olahan lainnya. Hingga akhirnya olahan khas dari Gunung
Kidul salah satunya adalah berbahan utama belalang. Seringkali saya berkunjung
ke sana dan selalu melihat banyak sekali makanan yang berbahan dasar belalang.
Selaras dengan fenomena di Gunung Kidul, Lampung, khususnya
bagian selatan yang berdekatan dengan laut tentu mempengaruhi keberagaman
makanannya. Hasil laut menjadi salah satu sumber penting dalam mengolah
makanan. Banyak sekali olahan makanan berasal dari laut. Bahkan, dalam upacara
adat Lampung Pesisir, hampir semua makanan adat adalah bersumber dari laut. Saya
juga sering menghadiri acara adat Lampung Pesisir, selalu saja ikan berukuran
besar yang menjadi sajian utama. Jika anda berkunjung ke Lampung, maka ikan
menjadi kuliner utama yang direkomendasikan. Dalam adat Lampung, seringkali
para tamu membawa olahan makanan untuk tuan rumah menggunakan wadah khusus yang
disebut pahakh. Dan selalu ikan yang ada di pahakh tersebut, khususnya ikan
asap.
Salah satu sajian unik di Lampung yang berasal dari laut
adalah Bekasom. Ikan menjadi bahan utamanya. Proses yang lama dan akurat
menjadikan alasan mengapa makanan ini jarang ditemui. Remaja Lampung saat ini
jarang sekali mengetahui cara memasak Bekasom. Namun mayoritas orang tua kami,
mengerti dan pandai dalam membuat olahan ini.
Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat makanan khas
Lampung, Bekasom.
Pertama, kita harus mempersiapkan ikan, bisa ikan apa saja
dan diambil dagingnya, Ikan teri juga bisa kita olah menjadi bekasom. Ikan
dibersihkan kemudian dicampur dengan nasi secukupnya. Kemudian aduk-aduk
sebelum dimasukkan ke dalam wadah yang dapat menutup rapat. Proses ini disebut
juga proses fermentasi yang dilakukan selama dua hari. Dalam proses ini, kita
harus membuka dan mengaduknya setiap pagi agar daging ikan dan nasi semakin
tercampur dan lembut. Pada hari ke-3, biasanya ikan dan nasi telah tercampur
dan lembut dengan aroma khas seperti bau busuk. Lalu tambahkan bumbu seperti
laos, bawang merah, bawang putih, jahe, cabe, garam dan tomat secukupnya.
Karena rasa khas dari olahan isi adalah rasa masam, maka sebaiknya tambahkan
tomat cukup banyak. Semua bumbu tersebut di haluskan.
Setelah bumbu yang telah halus dimasukkan, lalu aduk hingga
tercampur dengan olahan yang telah disimpan selama dua hari tadi. Setelah tercampur
dengan sempurna, kemudian siapkan daun pisang untuk membungkus olahan ini
sesuai selera. Bisa berukuran kecil, sedang ataupun besar.
Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah mengukus
olahan yang sudah dibungkus daun tadi kemudian dikeringkan dalam waktu kurang
lebih 30 menit dan kemudian panggang di atas bara api selama 10 menit. Proses
pemanggangan adalah yang terakhir dan Bekasom siap untuk di santap. Bekasom
sangat nikmat jika disantap kala hangat.
Bagi anda yang baru pertama kali mencoba, mungkin akan merasa
aneh dengan aroma yang mucul namun jika anda mencoba yang ketiga kalinya saya
jamin anda akan ketagihan dengan Bekasom ini. Di wilayah yang masih banyak
penduduk Lampung Pesisir, Bekasom banyak ditemukan di pasar-pasar untuk
diperjual belikan.
Kandungan gizi pada Bekasom juga tinggi karena olahan ini
berasal dari ikan yang tidak dimasak. Ikan segar menjadi sumber nutrisi makanan
ini. Sebagai generasi muda Lampung, saya merasa harus ikut andil dalam menjaga
olahan tradisional yang unik ini. Jelajah Gizi, Jelajah Gizi Minahasa, Sarihusada, Nutrisi untuk Bangsa
Jelajah
Gizi , Jelajah Gizi Minahasa, Sarihusada, Nutrisi Untuk Bangsa - See
more at:
http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/Jelajah-Gizi-4-Membedah-Nilai-Gizi-Masakan-Minahasa#sthash.IMk7WVR3.dpuf
Jelajah
Gizi , Jelajah Gizi Minahasa, Sarihusada, Nutrisi Untuk Bangsa - See
more at:
http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/Jelajah-Gizi-4-Membedah-Nilai-Gizi-Masakan-Minahasa#sthash.IMk7WVR3.dpuf
Jelajah
Gizi , Jelajah Gizi Minahasa, Sarihusada, Nutrisi Untuk Bangsa - See
more at:
http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/Jelajah-Gizi-4-Membedah-Nilai-Gizi-Masakan-Minahasa#sthash.IMk7WVR3.dpuf
Tautan gambar buka ini
Comments
Post a Comment